Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Kami Tidak Sama, Namun Kami Satu

Gambar
Kami Tidak Sama, Namun Kami Satu “ Saya merasakan sebuah gejolak  jiwa  ini, apa yang terjadi saat ini tidak sesuai dengan keinginan saya ketika pertama kali menginjakan kaki dibangku perkuliahan dulu, namun jiwa ini saya ajak berbicara berdua saja, saya meyakinkan dia bahwa ini adalah rencana Tuhan, dan Tuhan selalu merencanakan yang terbaik untuk hambanya-Nya. Pagi ini Sabtu 24 Februari 2018, cuaca begitu cerah, mentari sudah mulai beranjak naik di Timur sana, daun-daun mulai mengibaskan embun yang menyelimutinya sehingga jatuh ke tanah tanpa meninggalkan bekas, burung-burung memulai operasinya, terbang kesana-kesini untuk mencari satu atau dua biji makanan untuk pagi ini. Saya rasa persiapan saya sudah cukup, saya memulai langkah perjalanan dengan mengendarai motor menuju kampus yang tidak begitu jauh, walaupun hari ini hari sabtu saya tetap ke kampus, karena hari ini akan dilaksanakan Upgrading kepengurusan HMJ Sejarah UNP periode 2017-2018.

Catatan Perjalanan: Melangkah Di Atap Sumatera

Gambar
Atap Sumatera (Melangkah Di Puncak Kerinci) “ Kerikil-kerikil kecil disekitar kami berbisik menyeru agar kami segera turun secara perlahan, angin badai yang datang dari selatan menghantam tenda kami, frame-frame penunjang tenda kami patah dan retak, udara dingin masuk melalui sela-sela jacket, sarung tangan, kaus kaki, penutup kepala hingga sampai di paru-paru dan membuat sekujur tubuh ini menggigil seketika. Suasana yang penuh ketegangan ini mebuat saya sadar, bahwa detik ini saya berdiri di Atap Sumatera, inilah Gunug Kerinci.

Gerakan Sosial Kalisalak K.H Ahmad Rifa'i

BAB I PENDAHULUAN   1.1   Latar Belakang Masalah Jatuhnya ibu kota Romawi Timur Konstatinopel ke tangan bangsa Turki Otomon pada tahun 1453 membawa perubahan- perubahan besar di Eropa dalam bidang sosial, ekonomi dan plitik. Dunia pedagangan Eropa- Asia yang semula berpusat di Laut Tengah dengan Genoa, Vanesia dan konstatinopel sebagai bandarnya tergoncang. Pedagangan di tempat itu lumpuh karena hubungan dagang Eropa- Asia terputus [1] . Persoalan dagang dan agama yang bersangkut- paut menjadi alasan dan dorongan bangsa Barat untuk lansung mencari jalan perdaganagan ke Asia. Karena itu ekspansi bangsa Barat ke Asia bertujuan untuk menguasai perdagangan Asia- Eropa yang sebelumnya dikuasai oleh saudagar- saudagar muslim. Salah satu wilayah yang menjadi target bangsa Barat adalah Indonesia [2] .

Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu

KERAJAAN ALAM SURAMBI SUNGAI PAGU Oleh: Randa dan Muhammad Rafi Abstrak Artikel ini merupakan rangkuman pembahasan antara studi literatur dengan observasi langsung ke lapangan yang berkaitan dengan kehidupan sosial masayarakat di kawasan Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu (Muara Labuh, Solok Selatan). Fokus utama dalam artikel ini adalah melihat tentang struktur kehidupan masyarakat Surambi Sungai Pagu, Minangkabau. Meskipun demikian, tulisan ini juga mengkaji tentang Kerajaan Sungai Pagu (Alam Surambi Sungai Pagu)—tidak terlalu terperinci. Kemudian pada tahap akhir barulah dikaji tentang pengaruh Kerajaan Sungai Pagu terhadap kehidupan sosial masyarakat di daerah sekitar kerajaan. Sebenarnya jika dikaji secara ideal Kerajaan Sungai Pagu tentu akan sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Namun, melihat pemerintahan di daerah Minangkabau telah berubah pasca kemerdekaan, maka timbul keingintahuan terhadap perubahan-perubahan yang ada di kawasan Kerajaan Sungai Pagu, ter...