Bandar Udara



Bandar Udara

**
Desing mesin pesawat memecah gendang telinga
Melayang hilang kebalik awan
Pergi jauh meninggalkan angan
Terbang tinggi melampaui angkasa
Yang datang yang pergi silih berganti
Ada yang datang membawa senyuman
pergi meninggalkan tangisan di pipi

Sore itu…
Aku duduk sendiri
Menatap jauh ke angkasa
Langitpun enggan membagi cerita
Burung-burung diam tanpa suara

Apa yang terjadi…
Aku merintih dalam tanda tanya
Ku antar dirimu ke Bandar udara
Ku tatap dalam-dalam setiap langkahmu
Angin memberi kabar duka
Engkau akan pergi dibawa udara

Apa yang terjadi…
Aku menangis dalam kesendirian
Tetes air mata sore itu menyadarkanku
Bahwa kita dipisahkan oleh Bandar udara

Sore itu…
Sangat kejam, jahat dan pahit
Daun-daun jatuh tanpa suara
Ranting-ranting menangis ditinggalkan
Aku sadar
Sore itu terakhir kita bertatap muka
Berbagi cerita berbagi kata



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Laporan KKL: Jejak-Jejak PDRI di Nagari Sumpur Kudus

Kau Usir Aku Dengan Cara Mu

Kami Tidak Sama, Namun Kami Satu