Kau; Matahari



Kau; Matahari
Malu-malu fajar mulai bangkit di timur sana
Menapakkan warna kuning kemerahan perkasa
Sayup-sayup suara Ilahi merajai udara
Dingin subuh menggigit tulang
Masuk ke jiwa hingga membeku disana
Dingin subuh melilit semua rasa membeku pada satu raga
Ingin aku berdebat dengannya Kenapa kau hadir terlalu lama
Mana matahariku, mana sang kehangatanku

Kemudian
Sang matahariku muncul dengan gagahnya
Mengusir kegelapan subuh itu
Merangkak hilang entah kemana
Kicauan burung bersiul merdu
Mengiringi kedatangan matahariku
Perlahan namun pasti
Matahari mulai bangkit

Kau datang dengan membawa kabar gembira
Benih-benih kasih sayang kau taburkan
Setitik harapan kau kabarkan
Setetes air kau hadirkan
Pelepas dahaga yang memuncak
Walau kau jauh di seberang sana
Hadir mu bukanlah khayalku semata
Kau merasuk kedalam jiwa sanubariku
Mengibaskan arti cinta dan kehidupan

Kau adalah matahariku kau adalah harapanku
Kau terangi siangku dengan cahayamu
Kau selimuti malamku dengan kehangatanmu
Tapi…
Aku takut jika malam sudah merajai angkasa
Kau berlari ke barat dan bersembunyi disana
Aku memanggil dan merintih kepadamu
Namun…
Kau tak jua datang
Ingin rasanya aku marah pada malam itu
Mengapa dia hadir menggantikan matahariku
Dikala itu aku tersadar dalam lamunan panjangku
Kau datang mengetuk pintu hati ku
Dan kau berbisik
Aku tidak pergi aku hanya ingin beristirahat sejenak
Bisikanmu mendatangkan suka mengusir syahdu
Dalam diam aku merintih

Duhai sang matahariku
Walaupun kau hanya tampak disiang hari
Namun kau hadir selalu dihati
Walau kau hanya dapat ku lihat dari kejahuan
Namun sinarmu bermain dikelopak mata ku
Duhai matahariku
Jangan kau tinggalkan aku
Aku takut dengan kegelapan
Aku takut dengan kedinginan
Kau adalah pengharapanku
Kau adalah cahayaku
Kau datang membawa harapan baru
Kau lah matahariku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Laporan KKL: Jejak-Jejak PDRI di Nagari Sumpur Kudus

Kau Usir Aku Dengan Cara Mu

Kami Tidak Sama, Namun Kami Satu